RESWARI
ADANINGGAR
16511011
/ 4 PA 05
SISTEM
INFORMASI PSIKOLOGI
TULISAN
DATABASE
1. Perekembangan
Sejak
tahun 1960-an penggunaan basis data sudah digunakan untuk bidang komersial,
dimana pemrosesan file nya masih
berbasis manajemen file tradisional.
Perkembangan komputer
yang semakin pesat diikuti dengan perkembangan perangkat lunak untuk aplikasi
bisnis, sejak tahun 1970-an sampai awal tahun 1980 manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi
manajemen basis data.
Di
dalam manajemen basis data dikenal berbagai model data yang dapat digunakan
untuk mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu basis data. Manajemen
ini memungkinkan banyak user untuk
mengakses data secara bersamaan sehingga fasilitas yang dimiliki oleh manajemen
sudah semakin banyak, yaitu
fasilitas pemanipulasian data, kontrol konkurensi data, recovery data, keamanan data dan didukung dengan fasilitas
komunikasi data karena manajemen ini sudah terhubung dengan suatu jaringan.
2. Konsep
Database (Basis data) merupakan
kumpulan dari suatu daya yang tersimpan dan saling berhubungan satu sama lain
tersimpan dalam suatu komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
a.
Gordon, C. E. (dalam, Santoso &
Susanto, 2000) menjelaskan bahwa database adalah koleksi atau
kumpulan data yang mekanis, terbagi terdefinisi secara formal dan dikontrol
terpusat pada organisasi.
b.
C.J. Date (dalam, Santoso &
Susanto, 2000) menyatakan bahwa database adalah koleksi “data
operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu
organisasi.
c.
Fabbri (dalam, Santoso &
Susanto, 2000) menyatakan bahwa database adalah sebuah sistem file-file
yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk
pengulangan data.
d.
Attre (dalam, Santoso &
Susanto, 2000) menjelaskan bahwa database adalah koleksi
data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi/enterprise dengan
macam-macam pemakaiannya.
3. Struktur
Macam-macam Struktur Database
a.
Struktur database hierarkis (Hierarchical Database Structure),
yaitu struktur kelompok data, subkelompok data dan subkelompok yang lebih kecil
lagi menyerupai cabang-cabang pohon. Seperti cabang-cabang pohon, untuk pindah
dari suatu catatan di suatu cabang kesuatu catatan di cabang lain, sistem
manajemen database harus kembali ketempat asal percabangan itu. Struktur
hierarkis memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien saat sebagian besar
catatan dalam database akan digunakan dalam aplikasi.
b.
Struktur database jaringan (Network Database Structure)
memungkinkan satu catatan tertentu menunjukan pada catatan lain dalam database,
subkomite database task group CODASYL
mengeluarkan spesifikasi struktur database jaringan pada tahun 1971. Jaringan
memecahkan masalah keharusan untuk kembali kle tempat asal percabangan
database, secara konseptual tiap catatan dalam database dapat memiliki penunjuk
ke tiap catatan lain dalam database.
c.
Struktur database relational merupakan sistem yang menyerupai
tabel-tabel dan merupakan format yang dapat dipahami secara cepat oleh manajer
dan atau staff professional.
Daftar terbatas penjual sistem manajemen
database relational :
-
IBM
-
Informix Software, Inc
-
Microsoft
-
Oracle Corporation
-
Sybase
4. Keunggulan
dan kelemahan
a. Keunggulan
-
Terkontrolnya kerangkapan data dan
interkonsistensi
-
Terpeliharanya keselarasan data
-
Data dapat dipakai secara bersama-sama
-
Memudahkan penerapan standarisasi
-
Memudahkan penerapan batasan-batasan
pengamanan
-
Terpeliharanya integritas data
-
Terpeliharanya keseimbangan atas
perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi
-
Program/data independent
b. Kelemahan
-
Mahal dalam implementasinya
-
Rumit/kompleks
-
Penanganan proses recovery & backup
sulit
-
Kerusakan pada sistem basis data dapat
mempengaruhi departemen yang terkait
5. Peran
database dan DBMS dalam pemecahan masalah
Peranan Database :
Menentukan
kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan
model perusahaan.
Peranan DBMS :
Data
yang berulang dalam bentuk multifile
duplikat maupun data duplikat dalam satu file,
data dan program menyatu, kebutuhan untuk mengintegrasikan data dari file-file,
kebutuhan untuk memperoleh data secara cepat, kebutuhan untuk membuat data
dengan aman.
6. Contoh
pemrosesan data dalam pemecahan masalah
Dalam
bidang psikologi, khususnya pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi
penggunaan database sangatlah dibutuhkan agar dapat memudahkan
pihak HRD untuk melihat atau mengecek data-data yang diperlukan dari seorang
pegawai atau calon pegawai diantara 1000 pegawai yang ada.
Dalam
ruang lingkup sekolah, database sangat dibutuhkan, terlebih
lagi bagi psikolog yang mengatasi anak-anak yang sering bolos disekolah.
Dengan database, dapat memudahkan psikolog untuk mencari beberapa
anak yang sering bolos di sekolah dari ratusan yang ada.
Dalam database terdapat
istilah “attribute” Sebutan untuk mewakili sebuah entity (Suatu
kumpulan orang, tempat, kejadian, aktifitas atau bagian yang terdapat dalam
sebuah organisasi atau informasi yang akan direkam). Misalkan, seorang
mahasiswa atau siswa dapat dilihat atributnya, misalnya npm, nama, alamat,
hobby dan lain-lain. Atribute juga disebut data elemen, data field atau
data item. Ini juga merupakan salah satu pemanfaatan data base untuk lingkup
Psikologi, karena salah satu bidang profesi Psikologi adalah School
Psychologist, misalkan pada suatu organisasi pendidikan terdapat siswa yang
sedang mengalami masalah sering terlambat datang kesekolah, maka tugas seorang
psikolog adalah mengetahui data awal siswa tersebut yang dimiliki sekolah,
setelah itu baru dapat memikirkan langkah atau treatment apa yang baik
digunakan. Serta masih
banyak lagi pemanfaatan yang dapat dirasakan dengan penggunaan data base
lainnya, dalam bidang Psikologi maupun bidang lainnya.
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Sistem informasi manajemen (SIM)
bahasa Inggris,
yaitu management
information sistem (MIS)
adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian
internal suatu
bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah
bisnis seperti biaya
produk, layanan,
atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen
dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem
informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara
akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode
manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan
keputusan manusia,
misalnya sistem pendukung
keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Pada dasarnya konsep sistem organisasional ini memiliki
hubungan antara sistem
dan organisasi. Bagaimana sistem tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik.
Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan
saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah
kumpulan hardware dan software
komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk
memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi.
Peranan SIM dalam pemecahan masalah :
1. Seorang
manajer harus tahu apa yang dilakukan oleh suatu sistem sebelum membuat
spesifikasi bagaimana suatu sitem bekerja
2. Memilih
cakupan yang tepat atas keadaan yang dianalisa akan berpengaruh terhadap
masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak
3. Suatu
masalah atau sistem sebenarnya terdiri dari beberapa masalah, sehingga strategi
yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar ke masalah yang kecil
4. Pemecahan
suatu masalah antara satu bagian dengan bagian lain mungkin sekali berbeda,
sehingga pemecahan alternative menunjukan perspektif yang berbeda hendaknya
dibuat dan diperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih
5. Masalah
dan pemahamanya berubah ketika dilakukan analisa, sehingga seorang manajer
harus mengambil pendekatan terhadap pemecahan masalah. Hal ini memungkinkan
komitmen yang terus bertambah terhadap pemecahan masalah tertentu dimana
keputusan adalah berlanjut atau tidak ke tahap berikutnya.
SISTEM
PENUNJANG KEPUTUSAN
Berasal dari bahasa inggris decision support sistem (DSS),
adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan)
yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau
perusahaan.
Maksud pembuat keputusan adalah setelah proses perbaikan
akan lebih baik dibandingkan dengan pembuatan keputusan yang hanya mengandalkan
pada intuisi semata.
Ada 4 strategi dalam pembuatan keputusan :
1. Mendapat
keahlian
2. Menghilangkan bias pada pertimbangan
3. Penggunaan model linier
4. Melakukan penyesuaian terhadap prediksi
yang didasarkan pada intuisi.
Sistem pendukung keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada
tahun 1960-an, tetapi istilah sistem pendukung keputusan itu sendiri baru
muncul pada tahun 1971, yang diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S.
Scott Morton, keduanya adalah profesor di MIT. Hal itu mereka lakukan dengan
tujuan untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer
kepada pengambilan keputusan manajemen.
Sementara itu, perintis sistem pendukung keputusan
yang lain dari MIT, yaitu Peter G.W. Keen bekerja sama dengan Scott Morton
telah mendefenisikan tiga tujuan yang harus dicapai oleh sistem pendukung
keputusan, yaitu :
1. Sistem
harus dapat membantu manajer dalam membuat keputusan guna memecahkan masalah
semi terstruktur
2. Sistem
harus dapat mendukung manajer bukan mencoba menggantikannya
3. Sistem
harus dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer
Sistem
Penunjang Keputusan (Decision Support System) mempunyai peran yang cukup penting
dalam menyelesaikan suatu masalah yang dialami perusahaan. DSS dapat memperluas
dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS membagi masalah menjadi
beberapa struktur untuk membantu manajer mengidentifikasi masalah dan
menyelesaikan masalah tersebut dengan keputusan yang tepat.
Menurut analisa saya, baik database,
sistem informasi manajemen, maupun sistem penunjang keputusan adalah sistem
yang sangat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat terutama orang yang bekerja
di bidang psikologi, karena dalam bidang psikologi, khususnya pada bidang
Psikologi Industri dan Organisasi penggunaan database sangatlah
dibutuhkan agar dapat memudahkan pihak HRD untuk melihat atau mengecek
data-data yang diperlukan dari seorang pegawai atau calon pegawai diantara 1000
pegawai yang ada.
Referensi
:
Basyaib, F. (2013). Teori
pembuatan keputusan. Jakarta: Gramedia widiasarana Indonesia.
Santoso,
S & Susanto, B. 2000. Aplikasi Access dalam Pengolaan Data
Personalia. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.