Reswari Adaninggar
16511011 / 3 PA 05
Tugas Komunikasi dalam
Manajemen
A.
Definisi
Komunikasi
Komunikasi
menurut Berelson & Steiner (dalam Mulyana, 2004) merupakan transmisi
informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol,
kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya.
Komunikasi
dalam bahasa Inggris berarti communication
yang berasal dari bahasa Latin yaitu Communicatio
yang berarti sama. Sama disini
maksudnya sama makna (Effendy, 1999).
Sedangkan
Hovland (dalam Effendy, 1999) komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang
lain.
Menurut
Arifin (1998), komunikasi secara morfologis dan terminologi berasal dari bahasa
latin, yaitu communis atau communicatio yang berarti pemberitahuan,
pemberian bagian dan pertukaran tempat pembicara, mengharapkan pertimbangan
atau jawaban dari pendengarnya, kata sifatnya yaitu communica artinya berdialog , atau berunding, atau musyawarah. Dalam
bahasa Inggris yaitu common yaitu berkomunikasi, berarti berusaha untuk
mencapai kesamaan makna atau kesamaan arti (commonness).
Pengertian
luas komunikasi dari para ahli (Badrudin,
2013) :
Carl I. Hovland
“The process by which
an individual communicator transmits stimuly (usually verbal symbols) to modify
behaviour of other individuals / communicates” yang
artinya, komunikasi adalah proses dimana seseorang / komunikator menyampaikan
perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dan kata-kata) untuk mengubah
tingkah laku orang lain atau individu.
Harold Koontz dan Cyril
O’Donnel
Komunikasi
adalah pemindahan informasi dari seseorang ke orang lain terlepas dari
dipercayai atau tidak, tetapi informasi yang ditransfer tentulah harus dipahami
penerima.
R.C. Davis
Komunikasi
adalah suatu tahap dari proses kepemimpinan yang memindahkan ide seseorang
kepada orang lain untuk digunakan dalam fungsi-fungsinya memimpin pekerjaan.
Shimp
“Communication can be
thought of the process of establishing a commoness of oneness of thought
between a sender and receiver” yaitu berarti
menekankan lebih pada proses komunikasi yang bertujuan terciptanya persamaan
pemikiran atau pendapat pada interaksi yang terjadi.
William Albig
Komunikasi
adalah proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung pengertian antara
individu-individu.
B.
Proses
Komunikasi
Menurut
Effendi (1993), proses komunikasi dapat dilihat dari u sur-unsur formula
Laswell yaitu who (siapa
pengirimnya/komunikator), say what (apa
yang dikatakan/dikirimkan/pesan), in
which channel (saluran komunikasi apa yang digunakan/media), to whom (diperuntukkan untuk
siapa/komunikan), dan with what effect (apa
akibat yang akan ditimbulkan/efek).
Menurut
Kotler (dalam Badrudin 2013), ada tujuh proses komunikasi, yaitu :
·
Pengirim (sender)
Pengirim
/ komunikator adalah orang yang berinisiatif dan menyiapkan pesan untuk
disampaikan. Penerima merupakan pihak yang diharapkan mengerti pesan yang
disampaikan oleh pengirim.
·
Encoding
Merupakan
proses penerjemahan informasi kedalam simbol-simbol tertentu yang akan
disampaikan kepada penerima informasi. Dalam komunikasi lisan sehari-hari, encoding dilakukan secara relatif
otomatis.
·
Pesan (message)
Pesan
merupakan bentuk fisik hasil proses encoding.
Kata merupakan pesan dalam hal komunikasi lisan. Sedangkan tulisan
merupakan pesan dalam komunikasi tertulis. Seringkali pesan juga disampaikan
dengan gerakan tubuh, raut wajah, atau cara berbicara. Pesan adalah keseluruhan
dari apa yang disampaikan oleh komunikator.esan bisa berupa informasi, ide,
pikiran, atau perasaan.
·
Media Komunikasi
Media
komunikasi merupakan metode penyampaian informasi dari satu pihak lain.
·
Decoding
(penerjemahan)
Merupakan
proses dimana penerima menerjemahkan atau mengartikan pesan yang diterima.
·
Umpan balik (feedback)
Umpan
balik merupakan reaksi pihak penerima terhadap komunikasi yang dirimkan oleh
pengirim.
C. Hambatan Komunikasi
Hambatan
atau kendala dalam komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok (Ludlow,
R, & Ferguson, 2000)
a. Kendala-kendala
dalam penerimaan :
1. Rangsangan
dari lingkungan
2. Sikap
dan nilai-nilai penerima
3. Kebutuhan
dan harapan penerima
b. Kendala-kendala
dalam pemahaman :
1. Bahasa,
masalah semantik
2. Kemampuan
penerima untuk mendengar dan menerima, khususnya berita-berita yang mengancam
konsep dirinya
3. Panjang
komunikasi
4. Perbedaan
status
c. Kendala
dalam penyambutan :
1. Praduga
2. Konflik
pribadi antara pengirim dan penerima
Alice
A. Wright dan John J. Lynch, Jr (dalam Badrudin, 2013) mengklasifikasikan
hambatan komunikasi menjadi empat, yaitu :
a. Gangguan
b. Kepentingan
c. Motivasi
d. Prasangka
Hambatan-hambatan
lain dalam komunikasi, yaitu :
a. Hambatan
semantis yaitu hambatan karena bahasa, kata-kata atau kalimat-kalimat yang
digunakan penafsirannya banyak
b. Hambatan
teknis adalah hambatan yang disebabkan oleh alat teknik yang digunakan untuk
berkomunikasi kurang baik
c. Hambatan
biologis adalah hambatan yang ditimbulkan oleh kurang baiknya panca indera
komunikator/komunikan misalnya gagu/tuli.
d. Hambatan
psikologis adalah hambatan kejiwaan yang disebabkan perbedaan status dan
keadaan misalnya direksi dan pesuruh
e. Hambatan
kemampuan adalah hambatan yang disebabkan komunikan kurang mampu menangkap dan
menafsirkan pesan komunikasi sehingga dipersepsi serta dilakukan salah
D.
Komunikasi
Interpersonal Efektif
Lebih
dahulu didefinisikan, komunikasi interpersonal sendiri adalah sebuah proses
penyampaian pikiran-pikiran / informasi dari seseorang kepada orang lain
melalui suatu cara tertentu (biasanya dalam komunikasi diadik), sehingga orang
lain tersebut mengerti apa yang dimaksud oleh penyampaian pikiran-pikiran /
informasi.
Komunikasi
interpersonal merupakan aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
dan merupakan cara untuk menyampaikan dan menerima pikiran-pikiran, informasi,
gagasan, perasaan dan bahkan emosi seseorang sampai pada titik tercapainya
pengertian yang sama antara komunikator dan komunikan. Efektivitas komunikasi
bertujuan meningkatkan kesamaan arti antara pesan yang dikirim dengan pesan
yang diterima.
Komunikasi
interpersonal dikatakan efektif apabila memenuhi tiga persyaratan utama, yaitu
:
·
Pengertian yang sama
terhadap makna pesan indikator
komunikasi dikatakan efektif adalah makna pesan yang dikirim oleh
komunikator sama dengan makna pesan yang diterima oleh komunikan.
·
Melaksanakan pesan
sukarela
Indikator
komunikasi interpersonal yang efektif adalah bahwa komunikasi menindaklanjuti
pesan tersebut dengan perbuatan dan dilakukan secara sukarela, tidak karena
dipaksa.
·
Meningkatkan kualitas
hubungan antar-pribadi
Efektivitas
dalam komunikasi interpersonal akan mendorong terjadinya hubungan yang positif
terhadap rekan keluarga dan kolega.
E.
Komunikasi
Interpesonal Efektif dalam Organisasi mencakup
-
Componential
Saluran
formal. Yaitu salurang yang telah ditetapkan oleh organisasi. Pesan-pesan
mengalir ke dalam tiga arah, yaitu ke bawah, ke atas, dan ke samping.
Pesan-pesan ke bawsah terutama berisi informasi yang perlu bagi staf manapun
untuk melaksanakan tugas mereka, seperti kebijakan-kebijakan dan prosedur,
perintah dan permintaan yang diturunkan ke tingkat yang tepat dalam jenjang
hirarki.
Saluran
informal. Yaitu saluran terbentuk dari kesamaan kepentingan diantara
orang-orang dalam organisasi. Selentingan merupakan saluran yang sangat ampuh.
Diperkirakan dibutuhkan para manajer dalam membuat perencanaan diperoleh
melalui selentingan.
Jadi
jika ingin berkomunikasi dengan efektif, harus memahami saluran formal dan
saluran informal terlebih dahulu (Ludlow, R, & Ferguson, 2000).
-
Situational
Adanya
konteks fisik dan konteks sosial. Lingkungan fisik meliputi objek-objek fisik
tertentu. Banyak aspek komunikasi dapat mempengaruhi komunikasi-kenyamanan atau
ketidaknyamanan. Kemudian adanya konteks sosial menentukan hubungan sosial
antara sumber dan penerima, perbedaan posisi memengaruhi proses komunikasi, dan
sering lingkungan fisik menentukan konteks sosial (Mulyana & Jalaluddin,
1990).
Sumber :
Arifin, A.
(1998). Ilmu komunikasi. Jakarta :
Raja Grafindo Persada
Badrudin, Dr.,
M.Ag. (2013). Dasar-dasar manajemen.
Bandung : Alfabeta
Effendi, O.
(1993). Ilmu, teori, dan filsafat
komunikasi. Bandung : Citra Aditya Bakti
Effendy, O.
(1999). Ilmu komunikasi. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Ludlow, R, &
Ferguson. (2000). The essence of
effective communication (komunikai efektif). Yogyakarta : ANDI Pearson
Education Asia Pte. Ltd.
Mulyana, D, Drs.
(2009). Ilmu komunikasi : Teori dan
praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Mulyana, D &
Jalaluddin R. (1990). Komunikasi
antarbudaya. Bandung : PT Remaja Rosdakarya