TUGAS 1
KESEHATAN MENTAL
RESWARI ADANINGGAR
16511011
2 PA 05
PSIKOLOGI
Kata Pengantar
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada
saya sehingga saya berhasil menyelesaikan paper ini.
Paper ini membahas tentang penjelasan dari
konsep kesehatan yang berdasarkan dimensi emosi, intelektual, sosial, fisik,
dan spiritual.
Serta membahas tentang teori perkembangan
menurut beberapa tokoh.
Diharapkan, agar paper ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Saya sadari, bahwa paper ini jauh dari
sempurna, diperlukan kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih.
Depok, 29 Maret 2013
Pendahuluan
Kesehatan adalah salah satu hal yang sangat penting dan sangat perlu
bagi kehidupan. Sehat juga bukan hanya mencakup kesehatan fisik belaka. Akan tetapi
kita harus memerhatikan kesehatan dari segi lainnya. Seperti kesehatan jiwa
kita, rohani, sosialisasi, interaksi,inetelektual dan spiritual. Itu semua
dilakukan agar kita dapat memenuhi segala konsep kesehatan yang baik.
Konsep kesehatan sendiri mempunyai beberapa dimensi, yaitu, dimensi emosi,
dimensi intelektual, dimensi sosial, dimensi fisik, dxan dimensi spiritual.
Dijelaskan juga, adanya teori perkembangan kepribadian menurut
beberapa tokoh. Tahapan demi tahapan dijelaskan secara detail mengenai
perbedaannya yang terjadi dari masa ke masa.
Karena masa-masa bayi, beda cirinya dengan masa anak-anak, remaja,
dewasa, hingga lansia.
Pembahasan
Siapa
yang tak ingin sehat? Semua makhluk ingin selalu sehat. Perntanyaannya adalah,
bagaimana agar kita selalu sehat?
Berbagai cara mudah untuk selalu sehat, seperti tidur yang cukup,
menjaga porsi makan, istirahat cukup, olahraga, dan nikmati hidup dengan
santai.
Definisi
kesehatan sendiri menurut WHO (World
Health Organization) “Keadaan (status)
sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan
yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan” (Smet, 1994).
Dalam
UU Kesehatan No.23 tahun 1992, kesehatan didefinisikan secara lebih kompleks
sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan smua
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Travis
dan ryan (1998), sehat prima adalah kemampuan individu untuk memilih jalan
hidupnya, mampu memproses, menggunakan energi secara efisien, terjadinya
integrasi yang baik antar tubuh, akal dan perasaan serta dapat menerima dan
mencintai apa yang dimilikinya. Dari definisi sehat prima, dimensi kesehatan
dikelompokkan menjadi :
1.
Dimensi
Emosi
Orang
yang sehat secara emosi dapat terlihat dari kestabilan dan kemampuannya
mengontrol dan mengekspresikan perasaan (marah, sedih, senang, gembira, kecewa,
dan lain-lain) secara wajar.
2.
Dimensi
Intelektual
Kemampuan
belajar dan menggunakan informasi secara efektif antar-personal, keluarga, dan
pengembangan karier. Kesehatan intelektual meliputi usaha untuk terus-menerus
tumbuh dan belajar untuk beradaptasi secara efektif dengan perubahan baru.
Dimensi Intelektual juga berarti bagaimana seseorang berfikir, wawasannya,
pemahamannya, alasannya, logikanya, dan pertimbangannya.
3. Dimensi
Sosial
Sehat secara sosial dapat dikatakan mereka
yang bisa berinteraksi dan berhubungan baik dengan sekitarnnya.
Dapat
dikatakan juga, ketika seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain ataupun
kelompok maupun organisasi dengan baik tanpa ada unsur SARA.
4. Dimensi Fisik
Sehat fisik, artinya, tidak memiliki kecacatan.
Semua tubuh dan organ berfungsi secara normal, dan tidak mengeluh ada kelainan
atau sakit.
5. Dimensi
Spiritual
Sehat jasmani dan rohani penting bagi kita
sebagai makhluk hidup yang selalu berinteraksi setiap harinya dan beraktivitas
rutin. Spiritual yang sehat terlihat dari cara seseorang mengekspresikan
syukur, pujian, kepercayaan terhadap tuhan. Dapat juga terlihat dari praktik
keagamaan orang itu. Dengan kata lain, spiritual adalah keadaan dimana
seseorang menjalankan ibadah dengan aturan yang dianutnya.
Kesimpulannya adalah,
setiap manusia yang hidup dan sehat, mereka pasti memiliki lima dimensi
kesehatan, yaitu, dimensi emosi yang berhubungan dengan emosional seseorang,
agar kehidupan berjalan seimbang. Dan kedua adalah dimensi intelektual yang
berhubungan dengan belajar, seseorang dikatakan sehat apabila dapat beradaptasi
dengan baik. Kemudian dimensi sosial yang berkaitan dengan keseharian manusia
seperti berinteraksi agar tetap terkoneksi satu sama lain. Lalu dimensi fisik
yang berhubungan dengan fisik seseorang. Orang dapat dikatakan sehat secara
fisik apabila tidak terdapat kecacatan pada dirinya. Lalu yang terakhir,
dimensi spiritual, yang berkaitan dengan ketuhanan, rasa syukur, agar hidup
terasa seimbang selain adanya hubungan sosial.
TEORI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Pengembangan
Kepribadian menjadi topik utama yang menarik bagi beberapa pemikir yang
menonjol dalam psikologi.
ERIKSON
Erikson
mendasarkan teori pada libido. Teori ini dipengaruhi oleh psikoanalisa Freud.
Konflik yang timbul ini akan menimbulkan krisis. Krisis bukanlah sesuatu yang
buruk tetapi merupakan titik tolak perkembangan psikososial Erikson dibagi
menjadi delapan tahap :
Basic
Trust vs Bsic Mistrust (Kepercayaan Dasar Vs Kecurigaan Dasar)
Kebutuhan akan rasa
aman dan ketidakberdayaan menyebabkan konflik yang dialami anak dalam tahap ini
adalah kepercayaan. Bila rasa aman terpenuhi, maka berkembang pula kepercayaan pada
lingkungan. Dan sebaliknya bila terganggu dengan lingkungan, maka akan sulit untuk
mengembangkan kepercayaan, ibu memegang peranan penting pada masa ini.
Autonomy
vs Shame & Doubt (Otonomi Vs Perasaan Malu dan Keragun-raguan)
Pada masa ini organ dan
fungsi tubuh sudah mulai masak dan terkoordinasi, anak dapat melakukan gerakan
secara lebih bervariasi. Dan karena itu konflik yang dihadapi pada masa ini
lebih kepada pengakuan, pujian untuk mengembangkan percaya diri.
Initiative vs Guilt (Inisiatif Vs Kesalahan)
Pada tahap ini anak
sudah mulai berinisiatif atau memiliki perasaan bebas untuk melakukan sesuatu.
Tapi bila anak mengembangkan keraguan sebelumnya, maka yang akan berkembang rasa
bersalahnya.
Industry
vs Inferiority (Kerajinan Vs Inferioritas)
Anak mulai dapat
berfikir logis. Konflik yang dihadapi pada masa ini adalah perasaan sebagai
seorang yang mampu atau perasaan rendah diri. Bila anak mengembangkan
kemampuannya maka akan berkembang pula gairah untuk lebih produktif.
Identity
vs Role Confusion (Identitas Vs Kekacauan Identitas)
Anak lebih dihadapkan
pada tutuntan untuk lebih mengenal dirinya diamana dia sudah mulai harus
memikirkan masa depannya. Konflik yang dihiadapi adalah perasaan menemukan jati
dirinya atau malah kekaburan diri. Tahap ini terjadi saat anak menginjak masa
remaja.
Intimacy
vs Isolation (Keintiman Vs Isolasi)
Individu sudah mulai
mencari pasangan hidup. Konflik yang dihadapi pada masa ini adalah kesiapan
untuk berhubungan dengan orang lain. Seseorang yang telah melewati tahap ini
akan mendapatkan perasaan kemesraan dan keintiman.
Generativity
vs Self-absorbtion (Generativitas Vs Stagnasi)
Konflik atau krisis
yang dihadapi adalah dimana muncul perasaan tuntuan untuk membantu orang lain
diluar keluarganya, sperti masyarakat umum. Disini pengalaman yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk berbuat sesuatu di masyarakat.
Ego
Integrity vs Despair (Integritas Vs Keputusasaan)
Pada masa ini
seseoarang akan mulai menengok masa lalu. Prestasi dan segala sesuatu yang
didapat dimasa lalu akan menghasilkan kepuasan. Dan apabila apa yang diraih
pada masa lalu tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka akan menimbulkan rasa
kecewa.
FREUD
Teori
psikologi Freud didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu
energi psikis yang sangat dinamis. Energi psikis inilah yang mendorong individu
untuk bertingkah laku.
Menurut Freud
kepribadian terdiri atas 3 sistem atau aspek, yaitu:
1. Das es (id), yaitu aspek biologis
2. Dan ich (ego), yaitu aspek psikologis
3. Das ueber ich (super ego), yaitu aspek sosiologis
1. Das es (id), yaitu aspek biologis
2. Dan ich (ego), yaitu aspek psikologis
3. Das ueber ich (super ego), yaitu aspek sosiologis
Id merupakan
bagian paling primitif dalam kepribadian, dari sini nanti ego dan Super Ego
berkembang. Dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan dan menghindari yang tidak
menyenangkan.
Ego merupakan
bagian “eksekutif” dari kepribadian, ego berfungsi secara rasional berdasakan
prinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis, yaitu
dimana Ego berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan
oleh Id berdasarkan kenyataan.
Super
Ego merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat yang diajarkan
orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya Super Ego merupakan hati
nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau
salah. Super Ego berorientasi pada kesempurnaan.
Menurut
Freud fase-fase perkembangan individu didorong oleh energi psikis yang disebut
libido. Libido insting kehidupan yang bersifat seksual yang ada sejak
manusia lahir. Ada 6 fase yang membagi perkembangan manusia menurut Freud:
a.
Fase oral (0-1 tahun) : Anak mendapatkan kenikmatan dan kepuasan berorientasi
pada mulut. Anak beraktivitas, meminum, mendapatkan asi. Kontak sosial lebih
bersifat fisik seperti menyusui. Peran sosial biasanya dipegang oleh ibu.
b.
Fase anal (1–3 tahun) : Pada fase ini kenikmatan berpusat didaerah anus,
seperti saat buang air besar. Inilah saat untuk mengajarkan disiplin pada anak.
Disiplin disini, diberikan “toilet training” yaitu mengajarkan
agar anak membuang kotoran mereka seperti buang air keci dan air besar pada
tempatnya, yaitu toilet. Dan menyegerakan saat mereka mulai merasakan “kebelet”
agar tidak berantakan di sembarang tempat ataupun mengotori pakaian mereka.
c.
Fase palik (3–5 tahun) : Pusat kepuasan pada fase ini adalah alat kelamin.
Anak mulai tertarik pada perbedaan anatomis laki-laki dan perempuan, dan
biasanya difigurkan oleh ayah dan ibu. Pada anak laki-laki terjadi Oedipus
Compleks atau gairah seksual, dan pada wanita terjadi Elektra Complex. Anak
perempuan mengalami “penis envy”, dimana anak perempuan merasa cemburu terhadap keserba-bisaan
lelaki. Tetapi ada pendapat, mengapa tidak adanya “womb envy”.
d.Fase
laten (5–12 tahun) : Fase ini merupakan masa tenang. Anak mulai
mengembangkan kemampuan motorik dan kognitifnya. Anak mulai mencoba menekan
rasa takut dan cemas. Anak mulai mencari fugur ideal saat ia dewasa. Pada saat
ini juga biaanya anak-anak fokus terhadap kegiatan sekolahnya dan masa bermain
dengan teman tanpa adanya rasa suka terhadap lawan jenis.
e.
Fase genital ( > 12 tahun ) : Tahap kematangan pada alat reproduksi,
pusat kepuasaan berada di daerah kelamin. Disini libido mulai diarahkan untuk
hubungan heteroseksual. Dan mulai merasakan cinta kepada lawan jenis.
ALLPORT
Menurut Allport,
pribadi yang sehat adalah pribadi yang memiliki kemampuan untuk akrab dengan
orang lain, dan juga mampu mengenali diri sendiri dan orang lain.
Orang
yang sehat bisa mencintai dan memperluas dirinya ke dalam hubungan yang penuh
perhatian dengan orang lain, pertumbuhan dan pemenuhan orang lain sama
pentingnya dengan pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri.
Allport
optimis tentang kodrat manusia daripada Freud, dan ia memperlihatkan suatu
keharuan yang luar biasa terhadap manusia, sifat-sifatnya yang tampaknya
bersumber pada masa kanak-kanaknya. Seperti di kemukakan, pandangan-pandangan
pribadi dan profesional dari Allport adalah positif, penuh harapan, dan
menyanjung-nyanjung. Allport mengemukakan tema-tema pokok dari teorinya tentang
kepribadian dan menunjukkan bagaimana tema-tema itu berbeda dengan Freud.
Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak sadar. Kepribadian-kepribadian
yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa
kanak-kanak. Orang-orang yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang
ke arah masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan. Pandangan orang yang
sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan
peristiwa-peristiwa yang akan datang dan tidak mundur kembali kepada
peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak. Segi pandangan yang sehat ini memberi
jauh lebih banyak kebebasan dalam memilih dan bertindak. Karena Allport
mengetahui perbedaan-perbedaan antara manusia yang neurotis dan manusia yang
sehat ini, maka dia lebih suka mempelajari hanya orang-orang dewasa yang
matang.
Tujuh
kriteria kepribadian yang matang :
1. Perluasan
perasaan diri
2. Hubungan
diri yang hangat dengan orang-orang lain
3. Keamanan
emosional
4. Persepsi
realistis
5. Keterempilan-keterampilan
dan tugas-tugas
6. Pemahaman
diri
7. Filsafat
hidup yang mempersatukan
Daftar
Pustaka
-
http://indrapurnama3606.blogspot.com/2013/03/kesehatan-mental-konsep-sehat-teori.html