Jumat, 29 Maret 2013

Tugas 1 kesehatan mental


TUGAS 1
KESEHATAN MENTAL
RESWARI ADANINGGAR
16511011
2 PA 05
PSIKOLOGI







Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan paper ini.
Paper ini membahas tentang penjelasan dari konsep kesehatan yang berdasarkan dimensi emosi, intelektual, sosial, fisik, dan spiritual.
Serta membahas tentang teori perkembangan menurut beberapa tokoh.
Diharapkan, agar paper ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Saya sadari, bahwa paper ini jauh dari sempurna, diperlukan kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih.
Depok, 29 Maret 2013













Pendahuluan
Kesehatan adalah salah satu hal yang sangat penting dan sangat perlu bagi kehidupan. Sehat juga bukan hanya mencakup kesehatan fisik belaka. Akan tetapi kita harus memerhatikan kesehatan dari segi lainnya. Seperti kesehatan jiwa kita, rohani, sosialisasi, interaksi,inetelektual dan spiritual. Itu semua dilakukan agar kita dapat memenuhi segala konsep kesehatan yang baik.
Konsep kesehatan sendiri mempunyai beberapa dimensi, yaitu, dimensi emosi, dimensi intelektual, dimensi sosial, dimensi fisik, dxan dimensi spiritual.
Dijelaskan juga, adanya teori perkembangan kepribadian menurut beberapa tokoh. Tahapan demi tahapan dijelaskan secara detail mengenai perbedaannya yang terjadi dari masa ke masa.
Karena masa-masa bayi, beda cirinya dengan masa anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia.













Pembahasan
Siapa yang tak ingin sehat? Semua makhluk ingin selalu sehat. Perntanyaannya adalah, bagaimana agar kita selalu sehat?  Berbagai cara mudah untuk selalu sehat, seperti tidur yang cukup, menjaga porsi makan, istirahat cukup, olahraga, dan nikmati hidup dengan santai.
Definisi kesehatan sendiri menurut WHO (World Health Organization) “Keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan” (Smet, 1994).
Dalam UU Kesehatan No.23 tahun 1992, kesehatan didefinisikan secara lebih kompleks sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan smua orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Travis dan ryan (1998), sehat prima adalah kemampuan individu untuk memilih jalan hidupnya, mampu memproses, menggunakan energi secara efisien, terjadinya integrasi yang baik antar tubuh, akal dan perasaan serta dapat menerima dan mencintai apa yang dimilikinya. Dari definisi sehat prima, dimensi kesehatan dikelompokkan menjadi :
1.      Dimensi Emosi
Orang yang sehat secara emosi dapat terlihat dari kestabilan dan kemampuannya mengontrol dan mengekspresikan perasaan (marah, sedih, senang, gembira, kecewa, dan lain-lain) secara wajar.
2.      Dimensi Intelektual
Kemampuan belajar dan menggunakan informasi secara efektif antar-personal, keluarga, dan pengembangan karier. Kesehatan intelektual meliputi usaha untuk terus-menerus tumbuh dan belajar untuk beradaptasi secara efektif dengan perubahan baru. Dimensi Intelektual juga berarti bagaimana seseorang berfikir, wawasannya, pemahamannya, alasannya, logikanya, dan pertimbangannya.
3.      Dimensi Sosial
Sehat secara sosial dapat dikatakan mereka yang bisa berinteraksi dan berhubungan baik dengan sekitarnnya.
Dapat dikatakan juga, ketika seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain ataupun kelompok maupun organisasi dengan baik tanpa ada unsur SARA.
4.      Dimensi  Fisik
Sehat fisik, artinya, tidak memiliki kecacatan. Semua tubuh dan organ berfungsi secara normal, dan tidak mengeluh ada kelainan atau sakit.
5.      Dimensi Spiritual
Sehat jasmani dan rohani penting bagi kita sebagai makhluk hidup yang selalu berinteraksi setiap harinya dan beraktivitas rutin. Spiritual yang sehat terlihat dari cara seseorang mengekspresikan syukur, pujian, kepercayaan terhadap tuhan. Dapat juga terlihat dari praktik keagamaan orang itu. Dengan kata lain, spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dengan aturan yang dianutnya.
Kesimpulannya adalah, setiap manusia yang hidup dan sehat, mereka pasti memiliki lima dimensi kesehatan, yaitu, dimensi emosi yang berhubungan dengan emosional seseorang, agar kehidupan berjalan seimbang. Dan kedua adalah dimensi intelektual yang berhubungan dengan belajar, seseorang dikatakan sehat apabila dapat beradaptasi dengan baik. Kemudian dimensi sosial yang berkaitan dengan keseharian manusia seperti berinteraksi agar tetap terkoneksi satu sama lain. Lalu dimensi fisik yang berhubungan dengan fisik seseorang. Orang dapat dikatakan sehat secara fisik apabila tidak terdapat kecacatan pada dirinya. Lalu yang terakhir, dimensi spiritual, yang berkaitan dengan ketuhanan, rasa syukur, agar hidup terasa seimbang selain adanya hubungan sosial.

TEORI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Pengembangan Kepribadian menjadi topik utama yang menarik bagi beberapa pemikir yang menonjol dalam psikologi.
ERIKSON
Erikson mendasarkan teori pada libido. Teori ini dipengaruhi oleh psikoanalisa Freud. Konflik yang timbul ini akan menimbulkan krisis. Krisis bukanlah sesuatu yang buruk tetapi merupakan titik tolak perkembangan psikososial Erikson dibagi menjadi delapan tahap :
Basic Trust vs Bsic Mistrust (Kepercayaan Dasar Vs Kecurigaan Dasar)
Kebutuhan akan rasa aman dan ketidakberdayaan menyebabkan konflik yang dialami anak dalam tahap ini adalah kepercayaan. Bila rasa aman terpenuhi, maka berkembang pula kepercayaan pada lingkungan. Dan sebaliknya bila terganggu dengan lingkungan, maka akan sulit untuk mengembangkan kepercayaan, ibu memegang peranan penting pada masa ini.
Autonomy vs Shame & Doubt (Otonomi Vs Perasaan Malu  dan Keragun-raguan)
Pada masa ini organ dan fungsi tubuh sudah mulai masak dan terkoordinasi, anak dapat melakukan gerakan secara lebih bervariasi. Dan karena itu konflik yang dihadapi pada masa ini lebih kepada pengakuan, pujian untuk mengembangkan percaya diri.
 Initiative vs Guilt (Inisiatif  Vs Kesalahan)
Pada tahap ini anak sudah mulai berinisiatif atau memiliki perasaan bebas untuk melakukan sesuatu. Tapi bila anak mengembangkan keraguan sebelumnya, maka yang akan berkembang rasa bersalahnya.
Industry vs Inferiority (Kerajinan Vs Inferioritas)
Anak mulai dapat berfikir logis. Konflik yang dihadapi pada masa ini adalah perasaan sebagai seorang yang mampu atau perasaan rendah diri. Bila anak mengembangkan kemampuannya maka akan berkembang pula gairah untuk lebih produktif.
Identity vs Role Confusion (Identitas Vs Kekacauan Identitas)
Anak lebih dihadapkan pada tutuntan untuk lebih mengenal dirinya diamana dia sudah mulai harus memikirkan masa depannya. Konflik yang dihiadapi adalah perasaan menemukan jati dirinya atau malah kekaburan diri. Tahap ini terjadi saat anak menginjak masa remaja.
Intimacy vs Isolation (Keintiman Vs Isolasi)
Individu sudah mulai mencari pasangan hidup. Konflik yang dihadapi pada masa ini adalah kesiapan untuk berhubungan dengan orang lain. Seseorang yang telah melewati tahap ini akan mendapatkan perasaan kemesraan dan keintiman.
Generativity vs Self-absorbtion (Generativitas Vs Stagnasi)
Konflik atau krisis yang dihadapi adalah dimana muncul perasaan tuntuan untuk membantu orang lain diluar keluarganya, sperti masyarakat umum. Disini pengalaman yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk berbuat sesuatu di masyarakat.
Ego Integrity vs  Despair (Integritas Vs Keputusasaan)
Pada masa ini seseoarang akan mulai menengok masa lalu. Prestasi dan segala sesuatu yang didapat dimasa lalu akan menghasilkan kepuasan. Dan apabila apa yang diraih pada masa lalu tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka akan menimbulkan rasa kecewa.

FREUD
Teori psikologi Freud didasari pada keyakinan bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yang sangat dinamis. Energi psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku.
Menurut Freud kepribadian terdiri atas 3 sistem atau aspek, yaitu:
1. Das es (id), yaitu aspek biologis
2. Dan ich (ego), yaitu aspek psikologis
3. Das ueber ich (super ego), yaitu aspek sosiologis
Id merupakan bagian paling primitif dalam kepribadian, dari sini nanti ego dan Super Ego berkembang. Dorongan dalam Id selalu ingin dipuaskan dan menghindari yang tidak menyenangkan.
Ego merupakan bagian “eksekutif” dari kepribadian, ego berfungsi secara rasional berdasakan prinsip kenyataan. Berusaha memenuhi kebutuhan Id secara realistis, yaitu  dimana Ego berfungsi untuk menyaring dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.
Super Ego merupakan gambaran internalisasi nilai moral masyarakat yang diajarkan orang tua dan lingkungan seseorang. Pada dasarnya Super Ego merupakan hati nurani seseorang dimana berfungsi sebagai penilai apakah sesuatu itu benar atau salah. Super Ego berorientasi pada kesempurnaan.
Menurut Freud fase-fase perkembangan individu didorong oleh energi psikis yang disebut libido. Libido insting kehidupan yang bersifat seksual yang ada sejak manusia lahir. Ada 6 fase yang membagi perkembangan manusia menurut Freud:
a. Fase oral (0-1 tahun) : Anak mendapatkan kenikmatan dan kepuasan berorientasi pada mulut. Anak beraktivitas, meminum, mendapatkan asi. Kontak sosial lebih bersifat fisik seperti menyusui. Peran sosial biasanya dipegang oleh ibu.
b. Fase anal (1–3 tahun) : Pada fase ini kenikmatan berpusat didaerah anus, seperti saat buang air besar. Inilah saat untuk mengajarkan disiplin pada anak. Disiplin disini, diberikan “toilet training” yaitu mengajarkan agar anak membuang kotoran mereka seperti buang air keci dan air besar pada tempatnya, yaitu toilet. Dan menyegerakan saat mereka mulai merasakan “kebelet” agar tidak berantakan di sembarang tempat ataupun mengotori pakaian mereka.
c. Fase palik (3–5 tahun) : Pusat kepuasan pada fase ini adalah alat kelamin. Anak mulai tertarik pada perbedaan anatomis laki-laki dan perempuan, dan biasanya difigurkan oleh ayah dan ibu. Pada anak laki-laki terjadi Oedipus Compleks atau gairah seksual, dan pada wanita terjadi Elektra Complex. Anak perempuan mengalami “penis envy”, dimana anak perempuan merasa cemburu terhadap keserba-bisaan lelaki. Tetapi ada pendapat, mengapa tidak adanya “womb envy”.
d.Fase laten (5–12 tahun) : Fase ini merupakan masa tenang. Anak mulai mengembangkan kemampuan motorik dan kognitifnya. Anak mulai mencoba menekan rasa takut dan cemas. Anak mulai mencari fugur ideal saat ia dewasa. Pada saat ini juga biaanya anak-anak fokus terhadap kegiatan sekolahnya dan masa bermain dengan teman tanpa adanya rasa suka terhadap lawan jenis.
e. Fase genital ( > 12 tahun ) : Tahap kematangan pada alat reproduksi, pusat kepuasaan berada di daerah kelamin. Disini libido mulai diarahkan untuk hubungan heteroseksual. Dan mulai merasakan cinta kepada lawan jenis.
ALLPORT
Menurut Allport, pribadi yang sehat adalah pribadi yang memiliki kemampuan untuk akrab dengan orang lain, dan juga mampu mengenali diri sendiri dan orang lain.
Orang yang sehat bisa mencintai dan memperluas dirinya ke dalam hubungan yang penuh perhatian dengan orang lain, pertumbuhan dan pemenuhan orang lain sama pentingnya dengan pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri.
Allport optimis tentang kodrat manusia daripada Freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia, sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanaknya. Seperti di kemukakan, pandangan-pandangan pribadi dan profesional dari Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Allport mengemukakan tema-tema pokok dari teorinya tentang kepribadian dan menunjukkan bagaimana tema-tema itu berbeda dengan Freud. Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak sadar. Kepribadian-kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Orang-orang yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang ke arah masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan. Pandangan orang yang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang akan datang dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak. Segi pandangan yang sehat ini memberi jauh lebih banyak kebebasan dalam memilih dan bertindak. Karena Allport mengetahui perbedaan-perbedaan antara manusia yang neurotis dan manusia yang sehat ini, maka dia lebih suka mempelajari hanya orang-orang dewasa yang matang.
Tujuh kriteria kepribadian yang matang :
1.       Perluasan perasaan diri
2.       Hubungan diri yang hangat dengan orang-orang lain
3.      Keamanan emosional
4.      Persepsi realistis
5.      Keterempilan-keterampilan dan tugas-tugas
6.      Pemahaman diri
7.      Filsafat hidup yang mempersatukan


Daftar Pustaka
-          http://indrapurnama3606.blogspot.com/2013/03/kesehatan-mental-konsep-sehat-teori.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar