Sabtu, 25 Oktober 2014

Tulisan 1 & 2 M1 Sistem Informasi Psikologi


RESWARI ADANINGGAR
16511011 / 4 PA 05
M1 TULISAN 1&2
SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

TULISAN 1

Keterkaitan Antara Struktur Kognisi Manusia dan Arsitektur Komputer

Manusia dalam mempermudah pekerjaannya, mengembangkan teknologi yang mampu mempermudah pekerjaan manusia baik dalam bentuk pekerjaan yang mengandalkan kontribusi langsung dengan kemampuan berfikir (mengolah data dan lain sebagainya). Ada juga pekerjaan yang berhubungan dengan tenaga (pemrograman mesin produksi) adalah komputer. Komputer dapat menyimpan dan memproses data sesuai dengan kebutuhan penggunanya, yaitu manusia. Perbedaannya adalah pengetahuan yang ada dalam otak manusia merupakan hasil dari proses perkembangan kognitif manusia tersebut. Pengetahuan bagi manusia dapat digantikan dengan nama program bila pada komputer, dan program pada komputer adalah hasil ciptaan manusia.
Jika diperhatikan ternyata proses pengolahan informasi yang terjadi di otak manusia sama halnya dengan penyimpanan atau proses yang dilalui oleh informasi dalam komputer. Seperti yang dikemukakan oleh Kenneth Craik bahwa otak manusia seperti komputer karna mampu menjiplak dan menyamai kegiatan diluar.
Informasi yang diterima oleh kognisi dari stimulus sensori melalui panca indera merupakan input. Lalu diproses, disimpan dalam memori jangka pendek (short term memory) atau memori jangka panjang (long term memory) yang merupakan proses storage. Kemudian dikeluarkan (output) sebagai informasi atau pengetahuan. Begitu juga arsitektur komputer, komputer menerima informasi (input) dari perangkat berupa keyboard, speaker dan lain sebaginya. Kemudian informasi yang diterima diproses (storage) di dalam Hard disk kemudian dikeluarkan (output) dalam bentuk tulisan atau suara.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, menurut analisa saya, keterkaitan antara struktur kognisi manusia dengan arsitektur komputer ada pada bagaimana cara kedua hal tersebut menerima informasi hingga memanggil informasinya kembali. Struktur kognisi manusia mengalami proses input data seperti komputer, yang kemudian disimpan dalam memori jangka pendek (short term memory) atau memori jangka panjang (long term memory) yang merupakan proses storage dalam komputer. Ketika manusia ingin mengingat/memanggil kembali (retrieval) memorinya, komputer melakukan output data yang ada di storage.

Kelebihan dan Kelemahan Arsitektur Komputer Dibandingkan Struktur Kognisi Manusia

Kelemahan dan Kelebihan Arsitektur Komputer
Kelebihan :
a. Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu
b. Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
c. Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
d. Menggunakan tekhnologi time sharing
Kekurangan :
a. Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya
b. Harganya sangat mahal
c. Interface dengan pengguna masih menggunakan teks
d. Kerjanya sangat lama

Kelemahan dan Kelebihan Struktur Kognisi
Kelebihan :
a. Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
b. Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar
c. Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal
Kekurangan :
a. Membutuhkan waktu yang cukup lama
b. Terkadang sulit mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimalkan cara berfikir mereka.

Contoh :
Manusia memiliki pandemonium (setan dalam otak) yang bekerja layaknya sistem komputer. Ketika manusia memasukkan data itu disebut dengan input dalam komputer, lalu data/info tersebut disimpan atau (storage) dalam memori jangka pendek ataupun jangka panjang yang dalam komputer disimpan dalam CPU. Kemudian, ketika manusia ingin memanggil kembali (retrieval) si data tersebut, sama halnya dengan yang dilakukan komputer, yang disebut sebagai output data.

Menurut hasil analisa saya dari contoh kasus di atas :
Proses diatas serupa dengan proses komputer. Pertama, informasi diterima komputer untuk diproses (input) lalu diolah di CPU (proses) dan dikeluarkan melalui layar dalam bentuk tulisan (output). Proses-proses tersebut sama kognisi manusia. Meskipun nantinya tersimpan di dalam short term memory ataupun long term memory. Perbedaanya, komputer mmiliki kapasitas penyimpanan lebih besar, sedangkan kognisi manusia tidak. Tetapi kognisi manusia memiliki tujuan yang jelas dalam penyimpanan hingga pemanggilan data kembali, sedangkan komputer tidak,  karena komputer biasanya membuka beberapa data dalam satu waktu.

Referensi :
Bahan ajar power point "psikologi kognitif" dari Ibu Ursa Majorsy
H.S, D. Suryadi. (1994). Pengantar Arsitektur Komputer. Depok: Gunadarma

http://ekaseptyani.blogspot.com/2013/10/tugas-2-arsitektur-komputer-dan.html

http://naypsikosa.wordpress.com/2013/10/07/arsitektur-komputer-struktur-kognitif-manusia/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/analisa-perbedaan-struktur-kognisi-manusia-dan-arsitektur-komputer-2/
Solso, R., Maclin, O.H., Maclin, M.K. (2007). Psikologi Kognitif edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.

TULISAN 2
MATERI YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Menurut Riyanti, (1996), psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dan binatang serta penerapannya pada permasalahan manusia.
Menurut bapak psikologi Wilhelm Wundt, psikologi merupakan  ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia seperti perasaan panca indera, pikiran, merasa (feeling) dan kehendak.
Dari pendapat kedua tokoh di atas, dapat disimpulkan, psikologi adalah suatu ilmu tentang tingkah laku manusia yang dipelajari berasal dari dalam diri manusia yang melibatkan pikiran manusia itu sendiri.
Manusia memiliki pandemonium (setan dalam otak) yang bekerja layaknya sistem komputer. Ketika manusia memasukkan data itu disebut dengan input dalam komputer, lalu data/info tersebut disimpan atau (storage) dalam memori jangka pendek ataupun jangka panjang yang dalam komputer disimpan dalam CPU. Kemudian, ketika manusia ingin memanggil kembali (retrieval) si data tersebut, sama halnya dengan yang dilakukan komputer, yang disebut sebagai output data.
Dalam psikologi, manusia yang dengan begitu banyak perbedaannya satu sama lain, dinilai berdasarkan tes psikologi yang ada, baik itu tes IQ, kepribadian, hingga tes mental. Zaman modern seperti sekarang ini, tes-tes psikologi di bidang intelegensi (IQ) maupun kepribadian, sudah lebih maju. Para progammer membantu dalam kemudahan para psikolog dengan membuatkan aplikasi komputer berupa tes-tes psikologis. Sebagai contoh adanya aplikasi android yang merupakan bagian dari gagasan kognitif manusia mhingga tercipta begitu variatif aplikasi di playstore. Disana ada beberapa aplikasi psikologi dan tes seperti learning style test, tes kepribadian, dan masih banyak lagi.

Hal ini membuktikan berdasarkan acuan dari materi pandemonium pada manusia, bahwa, manusia memiliki kemampuan untuk memroses dan memasukkan data ke dalam memori jangka pendek ataupun jangka panjang, dan mampu mengaplikasikannya kembali dengan bantuan proses belajar sehingga tercipta suatu gagsan yang bemakna dan mampu mambantu kelancaran hidupnya.

Referensi :
Riyanti.B.P.Dwi, Prabowo. H, Puspitawati. I. 1996. Psikologi umum 1. Jakarta: Gunadarma.

Solso, R., Maclin, O.H., Maclin, M.K. (2007). Psikologi Kognitif edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.







RESWARI ADANINGGAR
16511011 / 4 PA 05
M1 TULISAN 1&2
SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
TULISAN 1
Keterkaitan Antara Struktur Kognisi Manusia dan Arsitektur Komputer
Manusia dalam mempermudah pekerjaannya, mengembangkan teknologi yang mampu mempermudah pekerjaan manusia baik dalam bentuk pekerjaan yang mengandalkan kontribusi langsung dengan kemampuan berfikir (mengolah data dan lain sebagainya). Ada juga pekerjaan yang berhubungan dengan tenaga (pemrograman mesin produksi) adalah komputer. Komputer dapat menyimpan dan memproses data sesuai dengan kebutuhan penggunanya, yaitu manusia. Perbedaannya adalah pengetahuan yang ada dalam otak manusia merupakan hasil dari proses perkembangan kognitif manusia tersebut. Pengetahuan bagi manusia dapat digantikan dengan nama program bila pada komputer, dan program pada komputer adalah hasil ciptaan manusia.
Jika diperhatikan ternyata proses pengolahan informasi yang terjadi di otak manusia sama halnya dengan penyimpanan atau proses yang dilalui oleh informasi dalam komputer. Seperti yang dikemukakan oleh Kenneth Craik bahwa otak manusia seperti komputer karna mampu menjiplak dan menyamai kegiatan diluar.
Informasi yang diterima oleh kognisi dari stimulus sensori melalui panca indera merupakan input. Lalu diproses, disimpan dalam memori jangka pendek (short term memory) atau memori jangka panjang (long term memory) yang merupakan proses storage. Kemudian dikeluarkan (output) sebagai informasi atau pengetahuan. Begitu juga arsitektur komputer, komputer menerima informasi (input) dari perangkat berupa keyboard, speaker dan lain sebaginya. Kemudian informasi yang diterima diproses (storage) di dalam Hard disk kemudian dikeluarkan (output) dalam bentuk tulisan atau suara.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, menurut analisa saya, keterkaitan antara struktur kognisi manusia dengan arsitektur komputer ada pada bagaimana cara kedua hal tersebut menerima informasi hingga memanggil informasinya kembali. Struktur kognisi manusia mengalami proses input data seperti komputer, yang kemudian disimpan dalam memori jangka pendek (short term memory) atau memori jangka panjang (long term memory) yang merupakan proses storage dalam komputer. Ketika manusia ingin mengingat/memanggil kembali (retrieval) memorinya, komputer melakukan output data yang ada di storage.
Kelebihan dan Kelemahan Arsitektur Komputer Dibandingkan Struktur Kognisi Manusia
Kelemahan dan Kelebihan Arsitektur Komputer
Kelebihan :
a. Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu
b. Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
c. Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
d. Menggunakan tekhnologi time sharing
Kekurangan :
a. Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya
b. Harganya sangat mahal
c. Interface dengan pengguna masih menggunakan teks
d. Kerjanya sangat lama

Kelemahan dan Kelebihan Struktur Kognisi
Kelebihan :
a. Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
b. Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar
c. Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal
Kekurangan :
a. Membutuhkan waktu yang cukup lama
b. Terkadang sulit mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimalkan cara berfikir mereka.

Contoh :
Manusia memiliki pandemonium (setan dalam otak) yang bekerja layaknya sistem komputer. Ketika manusia memasukkan data itu disebut dengan input dalam komputer, lalu data/info tersebut disimpan atau (storage) dalam memori jangka pendek ataupun jangka panjang yang dalam komputer disimpan dalam CPU. Kemudian, ketika manusia ingin memanggil kembali (retrieval) si data tersebut, sama halnya dengan yang dilakukan komputer, yang disebut sebagai output data.

Menurut hasil analisa saya dari contoh kasus di atas :
Proses diatas serupa dengan proses komputer. Pertama, informasi diterima komputer untuk diproses (input) lalu diolah di CPU (proses) dan dikeluarkan melalui layar dalam bentuk tulisan (output). Proses-proses tersebut sama kognisi manusia. Meskipun nantinya tersimpan di dalam short term memory ataupun long term memory. Perbedaanya, komputer mmiliki kapasitas penyimpanan lebih besar, sedangkan kognisi manusia tidak. Tetapi kognisi manusia memiliki tujuan yang jelas dalam penyimpanan hingga pemanggilan data kembali, sedangkan komputer tidak,  karena komputer biasanya membuka beberapa data dalam satu waktu.
Referensi :
Bahan ajar power point "psikologi kognitif" dari Ibu Ursa Majorsy
H.S, D. Suryadi. (1994). Pengantar Arsitektur Komputer. Depok: Gunadarma

http://ekaseptyani.blogspot.com/2013/10/tugas-2-arsitektur-komputer-dan.html

http://naypsikosa.wordpress.com/2013/10/07/arsitektur-komputer-struktur-kognitif-manusia/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/analisa-perbedaan-struktur-kognisi-manusia-dan-arsitektur-komputer-2/
Solso, R., Maclin, O.H., Maclin, M.K. (2007). Psikologi Kognitif edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.

TULISAN 2
MATERI YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Menurut Riyanti, (1996), psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dan binatang serta penerapannya pada permasalahan manusia.
Menurut bapak psikologi Wilhelm Wundt, psikologi merupakan  ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia seperti perasaan panca indera, pikiran, merasa (feeling) dan kehendak.
Dari pendapat kedua tokoh di atas, dapat disimpulkan, psikologi adalah suatu ilmu tentang tingkah laku manusia yang dipelajari berasal dari dalam diri manusia yang melibatkan pikiran manusia itu sendiri.
Manusia memiliki pandemonium (setan dalam otak) yang bekerja layaknya sistem komputer. Ketika manusia memasukkan data itu disebut dengan input dalam komputer, lalu data/info tersebut disimpan atau (storage) dalam memori jangka pendek ataupun jangka panjang yang dalam komputer disimpan dalam CPU. Kemudian, ketika manusia ingin memanggil kembali (retrieval) si data tersebut, sama halnya dengan yang dilakukan komputer, yang disebut sebagai output data.
Dalam psikologi, manusia yang dengan begitu banyak perbedaannya satu sama lain, dinilai berdasarkan tes psikologi yang ada, baik itu tes IQ, kepribadian, hingga tes mental. Zaman modern seperti sekarang ini, tes-tes psikologi di bidang intelegensi (IQ) maupun kepribadian, sudah lebih maju. Para progammer membantu dalam kemudahan para psikolog dengan membuatkan aplikasi komputer berupa tes-tes psikologis. Sebagai contoh adanya aplikasi android yang merupakan bagian dari gagasan kognitif manusia mhingga tercipta begitu variatif aplikasi di playstore. Disana ada beberapa aplikasi psikologi dan tes seperti learning style test, tes kepribadian, dan masih banyak lagi.
Hal ini membuktikan berdasarkan acuan dari materi pandemonium pada manusia, bahwa, manusia memiliki kemampuan untuk memroses dan memasukkan data ke dalam memori jangka pendek ataupun jangka panjang, dan mampu mengaplikasikannya kembali dengan bantuan proses belajar sehingga tercipta suatu gagsan yang bemakna dan mampu mambantu kelancaran hidupnya.

Referensi :
Riyanti.B.P.Dwi, Prabowo. H, Puspitawati. I. 1996. Psikologi umum 1. Jakarta: Gunadarma.

Solso, R., Maclin, O.H., Maclin, M.K. (2007). Psikologi Kognitif edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar